Oleh : Heni Setiyaningsih
Di
era globalisasi ini perkembangan
teknologi semakin cepat dan cangih. Kemajuan yang paling terlihat adalah para
pengguna teknologi informasi dalam proses pengolahan data menjadi informasi
yang begitu cepat. Terlebih lagi dengan hadirnya internet dapat mempercepat
ketersediaan dan pertukaran informasi diseluruh dunia sehingga memudahkan kita
dalam mengakses informasi kapanpun dan dimanapun tanpa terbatas oleh waktu. Peranan
teknologi didalam perpustakaan sangat diperlukan mengingat perpustakaan erat
kaitannya dengan informasi yang dibutuhkan pengguna, oleh karena itu perpustakaan
harus dapat menyediakan informasi dengan cepat, tepat dan mudah. menurut
Shiyali Rammamrita Rangathan “Library is the growing organism” yang berarti perpustakaan adalah
organisasi yang berkembang. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi,
perpustakaan dituntut untuk lebih aktif, dinamis, cepat, tepat dan sistematis dalam
segala hal, baik dalam pelayanan maupun sumber informasi yang disajikan
mengingat tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan informasi yang semakin tinggi
dan mereka menginginkan informasi tersebut didapat dengan cepat. Hal ini
dilakukan agar keeksistenan perpustakaan dapat dipertahankan ditengah maraknya
penyedia informasi yang lebih canggih. Dari pemaparan di atas
dapat ditarik rumusan masalah apa itu teknologi informasi? apa itu perpustakaan?
bagaimana dampak teknologi informasi dalam perpustakaan?
Menurut William & Sawyer, (2003) teknologi
informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur
komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video. Teknologi
Informasi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apapun yang membantu
manusia dalam membuat, mengubah,
menyimpan, mengkomunikasikan dan menyebarkan informasi. (Martin, 1999). Jadi
dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan teknologi yang digunakan untuk mengolah
data, termasuk memproses, menyusun, menyimpan, memanipulasi data, menyebar
informasi baik informasi berupa gambar,
suara, video, informasi lain sehingga dapat digunakan sebagai strategi
pengambilan keputusan. Jadi teknologi informasi tidak hanya terbatas pada
teknologi komputer tetapi gabungan dari teknologi komputerdan teknologi komunikasi.
Menurut
Sulistio Basuki (1991), perpustakaan adalah suatu gedung, ruang, yang dibuat
untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang tesusun menurut tatanannya. Sedangkan
pengertian perpustakaan menurut Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan menyebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi
karya tulis, karya cetak, dan/ atau karya rekam secara profesional dengan
sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi, dan rekreasi para pemustaka.
Sedangkan menurut IFLA (International Federation of Library Association
and Instutiutions) perpustakaan adalah kumpulan materi tercetak dan noncetak
atau sumber informasi yang disusun secara sistematis untuk digunakan pemakai. Dari
definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan merupakan suatu
lembaga yang bertugas menyediakan, mengelola, menyimpan dan menyebarkan sumber
informasi, baik dalam bentuk tercetak maupun non cetak dengan cara yang
sistematis untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Sedangkan tujuan perpustakaan
adalah sebagai tempat penelitian, penyimpanan informasi, pendidikan, culture,
rekreasi.
Perpustakaan erat kaitanya dengan informasi,
sehingga dibutuhkan teknologi informasi untuk mendukung informasi tersebut agar
mudah ditemukan oleh pengguna, hal ini
dapat memberi dampak pula pada tingkat minat pemustaka untuk memanfaatkan perpustakaan
selain itu dengan pernerapan teknologi informasi tentu saja akan membawa dampak
dalam kegiatan-kegiatan perpustakaan dalam mengolah, menyimpan, dan menyebarkan
informasi.
Adapun dampak
dari perkembangan teknologi informasi dalam kegiatan-kegiatan perpustakaan
adalah :
a.
Meringkankan beban pekerjaan pustakawan
di perpustakaan sehingga pekerjaan lebih efektif dan efisien. Sebelum adanya
teknologi informasi di perpustakaan, kegiatan di perpustakaan dilakukan secara
manual sehingga membutuhkan waktu yang lama, dengan adanya otomasi perpustakaan
kegiatan pengkatalogan, penelusuran, pengambilan keputusan dan lain-lain dapat
diselesaikan dengan cepat dan mudah.
b.
Pertukaran
informasi dan kerjasama dengan perpustakaan lain menjadi lebih mudah dan cepat
karena semua informasi dapat diakses melalui internet dan dapat dilakukan
secara virtual tanpa harus bertatap muka.
c.
Dapat meningkatkan citra dan pencitrakan
perpustakaan.
d.
Dapat memudahkan mempromosikan produk
perpustakaan melalui website.
e.
Memberikan kemudahan dalam pengambilan
keputusan terkait dengan pendendaan, pengadaan, wedding dan lain-lain.
Adapun
dampak penerapan teknologi informasi di perpustakaan untuk pengguna perpustakaan
:
a.
Dapat mempermudah temu kembali informasi
sehingga tidak membuang-buang waktu yang lama.
b.
Pemustaka dapat menelusuri dan
menggunakan layanan perpustakaan dengan madiri tanpa mengantri seperti pada
konsep perpustakaan konvensional.
Dampak negatif dari
teknologi informasi di perpustakaan antara lain :
a.
Hubungan antara pustakawan dan pemustaka
menjadi kurang harmonis karena ketergantungan mereka terhadap teknologi.
b.
Biaya perbaikan dan operasional
teknologi informasi yang semakin tinggi.
Penerapan
teknologi informasi di perpustakaan merupakan wujud dari suatu perubahan
layanan. Teknologi Informasi menjadi senjata yang paling utama mempercepat
kinerja, menjadi dasar untuk pengambilan keputusan, Sehingga konsep ini mampu
mengubah konsep perpustakaan konvensional menjadi perpustakaan modern. Menyadari begitu kompleknya manfaat
teknologi informasi bagi perpustakaan, oleh karena itu sudah sewajarnya jika
para pengelola untuk merealisasikan teknologi di perpustakaan. Penerapan
teknologi informasi akan memberikan nilai tersendiri bagi perpustakaan dan bagi
instutusinya. Mengingat biaya operasional teknologi informasi
sangat tinggi, perpustakaan
haruslah siap menghadapi tantangan globalisasi zaman,
oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang memadai dan professional
sesuai dengan kompetensinya. Selain itu
pustakawan
juga harus mampu menyikapi perkembangan teknologi informasi agar hubungan
antara pustakawan dan pemustaka tetap terjalin secara harmonis. Kemajuan suatu
perpustakaan tidak dilihat dari seberapa banyak koleksi yang dimiliki didalam
perpustakaan tetapi seberapa banyak pengguna perpustakaan dan seberapa besar
penerapan teknologi di perpustakaan.
Referensi :
· Suprianto,
wahyu. 2008. Teknologi Informasi
Perpustakaan .Yogyakarta :Kanisus.
Thanks a lot !! :D artikel ini sangat membantu saya untuk bertanding debat ala parlimen peringkat kebangsaan. ;)
BalasHapusFrom: Serikandi Malaysia :D
kurang lengkap om
BalasHapus