HENI
SETIYANINGSIH
11140069/ IPI C
RESUME
KULIAH UMUM
Dengan tema
“PERPUSTAKAAN
UNTUK RAKYAT”
Nara Sumber : Bpk. Blasius Sudarsono M.LIS
Ibu. Afia Rosdiana M.Pd
Ratih
Rahmawati
Moderator : Anis Masruri S.AG.,S.IP.,M.Si
Dalam
acara kuliah umum dengan tema Perpustakaan Untuk Rakyat Ibu Dekan UIN-Sunan
kalijaga Dr.Hj. Siti Maryam.,M.Ag dalam sambutannya mengungkapkan tentang
keberadaan perpustakaan yang telah ada sejak jaman dahulu. Dalam Al-Qur’an pun
telah di sebutkan pada surat iqra’ yang artinya bacalah. Sehingga membaca itu
telah di perintahkan oleh Allah sejak dahulu untuk meningkatkan kecerdasan dan
pengetahuan seseorang. Dalam hal ini
perpustakaan berperan sangat penting dalam penyediaan bahan bacaan dan mengolahnya
agar dapat di temu kembali oleh pemustaka. Tetapi perlu di ketahui bahwa membaca
tidak harus berbentuk tercetak seperti buku saja, oleh karena itu di sinilah
peran pustakawan dalam menyediakan berbagai bentuk informasi baik tercetak
maupun non cetak sesuai dengan perkembangan jaman oleh karena itu pustakawan
harus mempunyai soft skill yang baik.
Dalam kuliah umum ini pemateri yang
pertama Ibu Afia Rosdiana M.Pd beliau mengemukakan buku Perpustakaan Untuk Rakyat
adalah buku yang dapat menginspiratif para pustakawan, dapat menjadi buku
bacaan pustakawan dan dapat menumbuhkan motivasi jiwa pustakawan karena
pustakawan tidak hanya di pandang sebagaimana yang tertera dalam SK Menpan saja
yaitu tenaga ahli teknis dalam pengolahan bahan pustaka saja seperti
klasifikasi, inventaris, selving dll, tetapi pustakawan harus menuntut jiwa
harus mengetahui tentang dunia perpustakaan, bagaimana ruang lingkup perpustakaan,
bagaimana manjemennya, masyarakat pengunanya sehingga pustakwan tidak lagi
hanya lihai dalam bidang teknis saja. Beliau juga menjelaskan sedikit tentang
perbedaan antara perpustakaan masyarakat dengan taman baca masyarakat.
Sebenarnya perbedaanya hanya Taman Baca Masyarakat mendapatkan bantuan dari
DEPDIKNAS lebih banyak dari pada perpustakaan Nasional sedangkan perpustakkan
masyarakat mendapatkan bantuan dari BPAD lebih banyak. Tetapi pada dasarnya
Perpustakaan Masyarakat dan Taman Baca Masyarakat memiliki ruh yang sama yaitu
mengembangkan literasi informasi. Ibu Afia Rosdiana juga menyebutkan bahwa
taman baca yang ada di jogja kurang lebih 230 tetapi kebanyakan taman baca tersebut dalam
keadaan koma artinya taman baca tersebut antara hidup dan mati, jadi masih
banyak taman baca masyarakat yang kurang di minati masyarakat karena
kemungkinan ada beberapa faktor sperti kurang menarik, kejenuhan bahan bacaan, layanan, layout dan
lain-lain, oleh karena itu dalam buku “Perpustakaan Untuk Rakyat” merupakan
salah satu buku inspiratif untuk pustakawan maupun tenaga pengelola. Buku ini memberikan nuansa yang lain tentang
apa itu perpustakaan secara luas bukan terbatas padah hal tekhnis perpustakaan
saja. Pada Bab pertama berbicara tentang pengembangan masyarakat. Pada bab dua terdapat
dialog antara dua orang yaitu dialog perbincangan antara bapak (Bpk Blasius
Sudarsono M.Lis) dan anak (Ratih Rahmawati) yang membicarakan tentang perpustakaan
dan kepustakawanan. Bagaimana mengubah paradigma masyarakat tentang
perpustakaan bahwa perpustakaan tempat yang mengerikan seperti anekdot Gus Dur tentang banteng dan tempat buangan, nah di sinilah pustakawan harus action, harus
berfikir aktif tidak hanya mengacu dan belajar dalam hal teknis saja tetapi
harus mampu mengetahui, mengelola dan mengembangkan masyarakat sehingga dapat
mengubah paradigma lama masyarakat tentang perpustakkan.
Pada pemateri dua
Ratih Rahmawati tidak mengungkapan banyak mengenai buku “ Perpustakaan Untuk Rakyat”
Hanya memberikan tangapan Mengenai
artikel yang ditulis olehnya perpustakaan yang ada di Jogja dan Sleman hanya
urusan kebijakan.
Pada pemeteri tiga ini adalah Bpk Blasius Pada awalnya,
beliau mengungkapkan bahwa “pustakwan itu jarang menulis, karena menulis
itu tidak mudah menulis membutuhkan
pemahaman, dan refleksi yang mendalam, dan tuntutan jiwa oleh karena itu di
harapkan pustakawan mampu melahirkan seorang pustakawan muda yang baru yang
mampu untuk lebih baik”.
Finally library is librarian, yang di belakang
perpustakaan adalah pustakawan. Pustakawan
itu ekuivalen dengan budaya, kepustakawanan itu harus mempunyai jiwa roh
pustakawan karena tujuan bangsa yang terpenting tertera dalam UUD ’45 yaitu kesejahteraan umum dan kecerdasan bangsa.
Berbicara mengenai pustakawan , ada empat pilar pustakwan adalah ;
- Pustakawan adalah pangilan hidup,
- Pustakawan Semangat hidup,
- Di laksanakan dengan penuh profesional karena orang yang mampu tetapi tidak mau maka dalam melakukan sesuatu ia tidak akan pernah selesai, sedangkan orang yang tidak mampu tapi mau akan selesai jadi kunci utama adalah kemauan.
- Pustakawanan adalah karya pelayanan
Kepustakawanan
lebih dekat dengan kemampuan, memahami yang mau dari pada yang mampu. ada empat sila kemampuan pustakawan yaitu :
- Pustakwaan harus bisa berfikir secara kritis, baik dalam pengembangan informasi, pengembangan teknologi dan kritis terhadap masyarakat pengguna.
- Membaca. Membaca sangat penting untuk pustakawan untuk mengetahui informasi-informasi, untuk menambah pengetahuan. Membaca dalam hal ini di artikan membaca dunia. Jadi seorang pustakwan tidak hanya mengetahui tentang pengetahuan lokal saja, tetapi bisa membaca dunia, mengetahui perkembangan dunia.
- Menulis. Menulis dalam hal ini adalah berbagi mengenai ide, gagasaan atau pemikiran sehingga dengan tulisan tersebut pengetahuan dan kreatifitas seseorang dapat di tularkan kepada masyarakat lain.
- Kemampuan enterpreneur untuk di hargai. Perpustakaan adalah akumulasi dari recorder culture atau knowledge.
- Etika. Pustakwan yang baik seharusnya memiliki etika yang baik pula baik dalam berkomunikasi maupun dalam melayani user. Perlu juga pustakawan di ajarkan tentang etika.
Seorang pustakawan harus mempunyai
kemampuan dan kemauan. Interaksi antara kemauan dan kemampuan akan menghasilkan
Bright, Right, dan Rich yang artinya cerdas, benar dan kaya. Artinya berfikir
itu harus cerdas dan benar sehingga menghasilkan sesuatu yang besar dan bermanfaat.
0 comments:
Posting Komentar